This blog is about a different perspective of life, since anyone in anywhere have their own insight, thoughts, experience, so do opinions. i'd like to chain sum of mine together and share them with U...

Friday, October 27, 2006

Setetes embun...

Ucap Syukur kupanjatkan kepada engkau, Tuhan yang maha kuasa, maha rahman dan rahiim atas segala limpahan rahmat, berkah serta kasih sayang yang senantiasa engkau berikan kepadaku hingga detik ini. cintamu yang selalu menyejukkan bathin layaknya setetes embun di pagi hari, kasihmu yang selalu memberikan kehangatan hingga ke relung hatiku yang terdalam.

Terima kasih tuhan atas segala limpahan rahmat yang engkau berikan kepadaku, how i've been blessed with everything u have given me for every breath i take and every step i've made
how i've been so thankul for a tremendous gift of a lovable family, a beautiful home, the most warmest place i've always come back to, a healthiness that never counted on, friends, dan seluruh harta yang selalu mencukupi dan memberikan berkah di setiap detiknya.

Thank U for every littlest things, for today as a present and tomorrow as a hope. thank U for every single day i've been given, for every morning u've given me, for every sleep at night, for every new chance and chalange each and everyday.
Tuhan terima kasih atas cintamu yang selalu menerangi jalan hidupku dengan cahaya yang tak pernah pudar. How i coud repay all of your love God?

Ya Allah Ya rabb aku mensyukuri hidupku sekarang dan selamanya. karena setiap detik dalam hidupku adalah sebuah wujud kasih sayang yang tak henti kau limpahkan kepadaku...

Happy Ied Mubarak 1427 may God bless us in every single day we made...

Monday, September 18, 2006

Dongeng lelaki berjanggut biru

Here's a great article i've stolen from sum Woman's website... :)


Di dalam diri kita ada berbagai aspek, dengan karakternya yang berbeda-beda. Ada karakter yang kerjanya menghancurkan apa yang baik dalam diri kita. Karakter ini menghambat kita untuk bertanya, untuk produktif dan bersikap bijaksana. Karakter ini harus dihadapi dan dihancurkan, sebagaimana si Bungsu dalam dongeng ‘Lelaki Berjanggut Biru’ yang judul aslinya Bluebeard Dongeng ini terdapat dalam berbagai versi seperti Perancis, Jerman dan Eropa Timur.

Dahulu kala seorang lelaki kaya, diberi julukan ‘Janggut Biru’ tinggal di istana besar di tengah hutan. Suatu hari ia berkunjung ke keluarga yang mempunyai tiga gadis remaja. Menyaksikan kedatangannya, ketiga gadis muda itu sangat ketakutan oleh warna janggutnya yang biru, sehingga mereka bersembunyi ketika dipanggil. Untuk meyakinkan niat baiknya, maka ia mengundang mereka jalan-jalan ke hutan. Ia datang mengendarai kereta kencana yang indah. Mereka semua, termasuk ibu ketiga putri itu bersedia diajak naik kereta dan menikmati keindahan hutan. Mereka sungguh mengalami tamasya yang menyenangkan. Si Janggut Biru memperlakukan mereka dengan baik. Para gadis muda itu lalu berpikir, “Ah barangkali laki-laki ini tidaklah seburuk yang kuduga.”

Mereka pulang ke rumah dengan rasa puas. Namun kedua gadis yang terbesar kembali merasakan rasa takut dan curiga dan mereka bersumpah tidak akan mau menemui si Janggut Biru lagi. Sedangkan si Bungsu berpikir, “Kalau laki-laki itu bisa begitu ramah dan baik hati….barangkali ia bukan orang yang jahat.”

Semakin lama ia memikirkan hal itu, semakin takutnya menghilang, dan semakin pudarlah warna biru janggutnya menurut penglihatan si Bungsu. Maka ketika lelaki berjanggut biru melamarnya, ia menerima. Ia membayangkan menikah dengan lelaki yang elegan. Mereka pun menikah. Segera sesudah upacara pernikahan usai, Si Bungsu diboyong ke istana, tempat kediaman Si Janggut Biru.

Suatu hari si Janggut Biru berkata kepada isterinya. “Aku mau pergi agak lama, isteriku. Engkau boleh melakukan apa saja yang kau sukai, panggillah saudara-saudaramu, adakanlah perjamuan, dan bersenang-senanglah. Kupercayakan kepadamu kunci-kunci ini. Engkau boleh membuka semua ruang dalam istana ini, pintu mana saja; tapi ada satu kunci yang tak boleh kau gunakan, kunci kecil dengan ukiran di ujungnya, jangan kau gunakan sama sekali,” pesannya.

Si Bungsu menjawab, “Aku akan melakukan pesanmu, kedengarannya menyenangkan. Pergilah suamiku sayang, jangan khawatir dan cepatlah pulang.”

Beberapa hari kemudian, kedua kakak perempuannya datang, penuh rasa ingin tahu, mereka menanyakan apa saja pesan sang suami yang mesti dikerjakan selama ia pergi. Si Bungsu dengan ceria mengatakan semua yang dipesan oleh suaminya. Lalu ketiga bersaudari itu sepakat melakukan suatu permainan, yakni mencocokkan kunci-kunci tersebut. Istana itu terdiri atas tiga tingkat, dengan ratusan kamar pada setiap sisi.

Semangat mereka tak kunjung memudar melakukan permainan tersebut. Mereka lebih bersemangat lagi ketika mengetahui semakin tersembunyi ruangan tersebut semakin indah isinya. Akhirnya, mereka sampai di suatu ruang di bawah tanah. Di ujung koridor terdapat pintu, yang mendadak terbuka dan menutup kembali, dengan desis yang aneh. Mereka membukanya kembali, tetapi pintu itu terkunci. Salah seorang berteriak memanggil Si Bungsu, “Adik, kemarilah..bawa kuncinya….Pastilah pintu ini hanya bisa dibuka oleh kunci kecil yang misterius itu.”

Tanpa berpikir panjang salah seorang di antara mereka memasukkan kunci pada pintu dan memutarnya. Pintu itu akhirnya dapat di buka, tetapi gelap sekali, sehingga sang kakak meminta si Bungsu untuk mengambil lilin. Dan saat cahaya temaram lilin menerangi kamar itu, samar-samar mereka melihat pemandangan mengerikan. Ruang itu penuh darah, bau kematian ada di mana-mana, ada tengkorak dan bagian-bagian tubuh lain.

Mereka menjerit terkejut dan ketakutan. Dengan gemetaran mereka menutup pintu, menguncinya kembali dan menarik kunci dari pintu. Tetapi malang, ada darah menempel menodai kunci kecil terlarang. Si Bungsu dengan panik berusaha menghilangkan noda darah pada kunci kecil itu. Dicobanya segala alat dan cara, tetapi noda darah tidak menghilang. Disembunyikannya kunci itu di lemari pakaiannya.

Beberapa hari kemudian, si Janggut Biru pulang dan sangat marah mengetahui bahwa ruang rahasia telah dibuka. Darah pada kunci tak mampu mengelabuinya. Kekejamannya segera muncul, tanpa rasa kasihan ia menarik isterinya ke ruang bawah, hendak membunuhnya di sana. Syukurlah sang putri cerdik, ia tak menyerah, begitu saja. “Suamiku, please, izinkan aku kembali ke kamarku untuk berdoa sebelum kematianku,” ujarnya. Si Janggut Biru berteriak,”Pergilah dan segera kembali!”

Ternyata si Bungsu tidak berdoa, melainkan memanggil saudarinya minta bala bantuan. Bantuan tiba pada saat yang tepat, persis ketika Si Janggut Biru menyusul ke kamar. Di gang, bala bantuan saudara dan saudari si Bungsu menyambutnya dengan tebasan pedang.

Lelaki berjanggut biru akhirnya dapat dibunuh dan si Bungsu selamat.

Kita tak asing dengan kisah ini, kisah perempuan naïf, yang mudah terpesona oleh hal-hal yang tampak indah dan megah. Kita semua pernah tertipu oleh hal-hal yang secara fisik mengagumkan dan mempesona. Si Janggut Biru merupakan simbol karakter jahat dalam diri kita. Watak makhluk jahat ini membungkam rasa ingin tahu. Anda barangkali pernah merasakan ada yang tidak beres dalam kehidupan keluarga Anda, tetapi Anda memilih untuk diam dan tak peduli. Lebih baik tidak tahu, dari pada bertanya dan sakit hati oleh kenyataan yang tersembunyi itu. Kita enggan membuka sudut tersembunyi. Itulah kerja daya penghancur, dan Anda sedang menjadi mangsa.

Seperti si Bungsu, hanya dengan berani membuka pintu, kita akan tahu apa yang mati dalam diri kita oleh perbuatan karakter jahat itu. Dan kita harus melawannya. Dalam diri kita ada karakter kakak, yang lebih bijak dalam memandang hidup, dan ada pula La Loba, sang pencinta dan pembela kehidupan.

Kita bisa melawan karakter jahat itu dengan berhenti bersikap naïf, mendengarkan suara bijak dalam hati dan melawan si penghancur dengan bersandar pada kekuatan kehidupan dalam diri kita.

Sunday, September 17, 2006

Praktek Kerja

I've worked in sum radio net called "DeltaFemalePrambors" radio network for 1 month. banyak banget yang gue dapet dari sana, walaupun pekerjaan gue sangattlah hectic bgt, tapi Alhamdullilah gue bisa ngelewatinnya.

selama satu bulan, cukup banyak juga pengalaman yang bisa diambil, terutama pengalaman berhubungan sama orang2 kantor yang sifatnya macem2, aneh2, sampe ngurusin file, proposal2 yang tiap harinya selalu dateng berjibun2. belom lagi tekanan sana sini dari atasan yang selalu nganggep kita serba bisa (padahal mah pengalaman kerja ajah masih bisa diitung pake jari huhu). kerjaan gue ini berubungan sama bagian promosi on air tepatnya yah ngurusin segala tetek bengek mengenai pembookingan spot iklan, talkshow, reportase, jadi filter nya proposal yang masuk, minta2in tanda tangan persetujuan ke bagian2 siaran n traffic, bikin surat kerja sama, ngefax2, follow-up klien2 yang mau masang iklan... sampe yang namanya bikin laporan space / evaluasi space perbulannya.

setiap hari selama satu bulan gue harus membantu atasan gue tercinta, mba sylvi dan mas junas. gue akui selama gue kerja dsana, otak gue suka overload bgt, sampe kumat lah penyakit lemot gue, kesian mba sylvi asistennya cuma 1 dan lemot pula huhuhu
but anyways, walaupun mengalami berbagai macam tekanan di kantor itu, gue merasa itu pengalaman yang luar bisa besar buat gue, gimana rasanya berada di posisi "sebagai bawahan". selama gue kuliah, ok lah IP gue 3,8an sekian, tapi ketika gue harus berada langsung di dunia kerja, all of sudden, IP menjadi less important, and what is more important is how u adapt to your new environment, become comfortable in what u do and how U learn new things fastly and able to follow a very dynamic circle of work

setelah gue resign beberapa hari yang lalu, posisi gue langsung ditempati oleh dua orang. they were as hectic as i were, (althou 2 people shouldve been easier thou.)
pkl kemaren cukup memberi gue pengalaman baru bwt gue, or at least a good experience of how it felt to be an employment. (which i'd prefer to be a bussines woman sumday) hehe yet, gue sebenernya menikmati kok kerja disana. karena orang2nya yang ramah, lingkungan kerjanya yang kondusif, nyantai, dan anak2nya yang masih pada muda2 :)
yah memmungkinkan gue untuk lebih nyambung lah hehe
ya suw de, mungkin segini aja postingan untuk hari ini... pesan gue cuma 1 buat yang udah kerja, berusahalah menikmati apa yang kamu kerjakan sekarang! coz life is too short to be ungrateful all the time :)
(klise? mungkin.. yet it's true if u think about it)

Sunday, July 30, 2006

Miguel's Farewell

I jes came back from a 4 days long way trip, from Dufan (a Amusement park) to Bandung, Puncak and Finaly Jakarta...

Wednesday, 26/07 Day 1
Me, Mary, Sadit, Citra, Agi, Wedha, Yayie, Anggi, Galih, Miguel (My Mexican friend) went to Dufan from 11 am to 8pm, we play up almost all the playthings coz there wasn't many people at dat time. it was fun! it didnt take much long to play each of the games, after that, we came to stayed over in Citra and Yayie's house in Jatibening

Thursday, 27/07 Day 2

We prepared to continue the trip to Bandung, by that time, Raka came with us, and the trip starts from 11 am, In Bandung, we walked around Dago for a crazy shopping, I bought a pair o shoes in Heritage, and the others got their stuffs to buy, we finished shopping a 7Pm. then we seek for cheap foods. like my friend Raka said "cheap food coud taste good coz they're cheap. but the expensive one never taste good especially for this kind of long trip" hehe.
as we waited for Agi, Citra and Yayie, we went to some valley where there was cozy restaurant where we coud sit and straight our legs and get relaxed
Agi, Citra, and Yayie came at 11 Pm and we straightly went to Agi's house to stayed over at.

Friday, 28/07 Day 3
I slept at 4 am and woke up at 9am (the second one who woke up after Galih!)I was so hungry, so me and Raka walked up around the cottage to find a breakfast, coz the place to eat was too far, then me, raka and galih decided to went by the car.
i came back to Agi's house and all the guys + Yayie played soccer near Agi's house.
we continue to go after "Sholat Jumat". The next factory outlet we visit was "Cargo" and I bought a Jeans there. then the trip to Mega Mendung continued after Maghrib and after we went to buy some cakes and Drinks in "Kartika Sari","Jesselyn", etc.
it took almost 3 Hours to get to Mary's Village in Mega Mendung. we got there around 11pm. Icha, Sasha and Eja came later. some of us watched Tv, the others played cards, chats etc
the house was pretty big, it was like a lampung board house, made by a jati wood, and the wide of the park was about 3000m. at nite, some of us went to downstairs (at the park), spreading a floormat, counting the falling stars, singin thru the sparkling nite
i stayed there from 3am - 4am, then when the air starts to freeze, i moved back to the house earlier than some others did.

Saturday 29/07 Day 3
I woke up at 9am, the second one after Galih (Again?!) after all the guys woke up, they played soccer outside the house. except for Miguel and My brother, Sadit hehe
while they play soccer, i took my time to take shower, the water was bloody cold i swear! in mary's village, we spent most of the time by sitting around, chats, play guitar, and just chilin.
in the afternoon, Me, Icha, cisund, mary cooked a fried chicken for our lunch (well althou the food didnt taste like "KFC" nor "Suharti", nobody complained and ended up empty plates anyways hehehe)
at nite after Maghrib, we continued the trip to Sasha's Place in Pamulang. therefore there was 2 cars made convoy. the first car, there was Galih (Riding), Cisund, Miguel, Me, Icha, Wedha and Sasha. while the second car there was: Eja (Riding), Yayie, Mary, Anggi and Sadit.
while Raka, Citra and Agi when to Jakarta ealier.
we got in to Sasha's house at 8.30 pm. then an hour after that all of us prepared to go to Retro's club in Crowne Plaza hotel. and there the farewell party held. there was probably around 20 people came wth us.. it was a great R n B party!

Sunday, 30/07 Day 4

Me, Sadit, Mary, Anggi, Wedha, Miguel, and Cisund stayed over in Otto's apartment in Taman Rasuna. i guess from all of the houses we've been to, i've got the coziest sleep there (or mite be coz i was so tired?)
at nite. we came to watched "Miami Vice" in plaza Bintaro. that was the worst ending of the day, i swear!. the movie was terible and the place was freakin hot. my crazy friend, Wedha even opened up his shirt coz it was too damn hot! (i'd guess they corrupt the money til they can't afford an AC or sumthin??)
my brother asleept in the first hour, the movie was.... monotonous, boring and it was more like a documentary movie than a hollywood made damn!

Well, even tho we've got apretty bad ending, i guess that doesn't change the fact that no matter where u go, whether the place was most likely teribble (fortunately it wasnt terrible at all), it always depends on whom u go with. and how do u enjoy it!. i swear the trip was one of the best trip i've experienced (After 3 years ago, when we went to Stockholm together.)
well, I just wanna say good bye Miguel! hope u'll remember us and will be comin back again next year!... good luck in your life! we are all gona miss U!

Wednesday, July 19, 2006

Awal Liburan....

Ngga terasa udah hampir satu minggu ini gue menjalani liburan.. tadinya gue berencana untuk menjalani PKL selama liburan ini, tapi apa daya... sepertinya kesempatan itu masih belum terbuka... huhu. alhasil selama liburan ini, i've been spending my times for other things other than work, school or anything to do with my academics ambitions

It actually feels nice to take rest out of the da*n routinities sometimes, goin out wth friends, tidy up my room, reading sum books, browsing internet, start to paint and go to sum pengajian. yang terakhir gue sebutin ini, sempet gue lakukan lumayan sering dulu. tapi belakangan karena terlalu sibuk kuliah, les, kuliah, les... alhasil... gak sempet lagi deh...

Pengajian yang di adain di rumah temen nyokap gue di Pondok Indah ini sebenernya mayoritas ibu2... mungkin bisa dibilang, anak mudanya bisa diitung pake jari... alias dikit banget deh. awalnya yang gue suka dari pengajian ini, ialah... (i know it sounds a bit shallow) but i really love the food and the styles of ibu-ibunya yang cantik2... hehe itu awal2nya lho...

Tapi seiring dengan waktu dan umur, gue semakin menyadari betapa gue membutuhkan kegiatan2 seperti ini at some point. ibaratnya tanaman, kalo selalu hanya disinari oleh matahari, tanaman itu lambat laun pasti akan mati, dia butuh pupuk, air untuk selalu tumbuh hidup. begitu juga manusia, sumtimes, kita ngga hanya bisa hidup dengan ambisi dunia aja. pikiran, perasaan, rohani, spiritual... seharusnya berjalan beriringan..(kalo seimbang mungkin agak sulit menetapkan proporsinya, tapi setidaknya beriringan...) hehe

Habib Mulachela, adalah ustadz yang biasa memimpin acara pengajian tsb. selain membaca alqur'an dia juga selalu membahas surat-surat yang ada di Alqur'an itu. dan ini selalu diadakan rutin setiap hari rabu pk 10.00 - 13.00 siang. i was kinda interested of what he's said today, "Ada 2 sumber kesedihan manusia...yang pertama adalah perasaan iri hati / dengki, dan yang kedua, ketamakan/ keserakahan manusia itu sendiri"

Apabila 2 unsur tsb dicerna dengan baik, apa yang dia katakan itu sebenarnya memang benar. ironisnya perasaan iri, seringkali datang diantara orang2 terdekat. baik itu teman, sahabat, saudara kandung, dsb. dan kebiasaan itu pastinya datang dari kebiasaan kita membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, infact, as we all know, basicly human cannot be compared to others, coz we' are all Unique Creatures. tapi sayang, kita sering lupa sama hal ini.

Yang kedua adalah ketamakan.gue pernah mendengar pepatah dari Goethe yang berbunyi "sumber dari kesedihan adalah nafsu". i think it's very true, but it doesn't mean that ambition is bad for our health. tanpa ambisi kita ngga akan jadi seperti ini sekarang, mungkin tanpa ambisi, kita masih akan terus menjadi manusia purba ato manusia yang kayak di film2 "God must be crazy" kali ye hehe
ketamakan adalah keinginan2 manusia untuk memiliki rezeki orang lain. artinya ketidak mampuan manusia untuk mensyukuri apa yang tuhan berikan kepada kita.
bukan berarti kita tidak mau berusaha, tapi kemampuan untuk menerima dengan ikhlas apa yg terjadi kepada kita. and that's what important.

Manusia dilahirkan tidak dengan separuh jiwa, semenjak kita kecil ambisi, kecerdasan pikiran, perasaan, kekuatan spiritual, rohani semua udah ada dalam diri kita, tapi sayang hingga kita dewasa, we often ignore atleast one of them...
semenjak banyak terjadi bencana alam di negeri ini. sepertinya sudah banyak yang harus kita koreksi... sepertinya, kita memang sudah harus banyak berbenah... :(

Duka cita gue yang terdalam kepada para korban bencana tsunami di Pangandaran dan sekitarnya. semoga mereka meninggal di jalan Allah dan diterima di sisinya, Amien

Wednesday, June 07, 2006

Life is beautiful if U understand HOW to live it

BUZZ!!!

TUHAN
: Kamu memanggilKu ?

AKU : MemanggilMu ? Tidak.. Ini siapa ya ?

TUHAN
: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin
berbincang-bincang
denganmu.

AKU
: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih
baik.
Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN : Sedang sibuk apa ? Semut juga sibuk.

AKU
: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikit
pun.
Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas
memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan
waktu.


AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya.
Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti
ini.

TUHAN
: Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu
beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium
yang
lebih nyaman untukmu daripada sekedar lewat mimpi, misalnya.

AKU : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit ?

TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang
membuatnya jadi rumit.


AKU : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa Senang ?

TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu
merasa
khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.


AKU : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu
banyak
ketidakpastian.

TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran
adalah
sebuah pilihan.


AKU : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah
sebuah
pilihan.

AKU : Jika Penderitaan itu pilihan,mengapa orang baik selalu
menderita ?

TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat
dimurnikan
tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan
pengalaman
itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.


AKU : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN : Ya. Dari segla sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru
pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.


AKU : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu ? Mengapa
kami
tidak dapat hidup bebas dari masalah ?

TUHAN : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan
kekuatan
mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan
rintangan,
bukan dari berleha - leha.


AKU : Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu
kemana
harus melangkah .

TUHAN : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu
melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke
dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.


AKU : Kadang - kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang
dapat saya lakukan ?

TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan
adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan
akan
terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.


AKU : Di dalam saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi ?

TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh kamu berjalan, daripada
masih
berapa jauh kamu harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri,
jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.


AKU : Apa yang menarik dari manusia ?

TUHAN
: Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku ?". Jika
mereka
bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku ?"
.

AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini ?

Tuhan : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa
kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup
bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini ?

TUHAN : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini
dengan
keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.


AKU : Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak
dijawab.

TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah
TIDAK.


AKU
: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah
misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah
padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.


TUHAN has signed out.

Saturday, June 03, 2006

An Upcoming World Cup 2006

Okay, i would admit dat i don't follow anything much about an upcoming soccer world cup 2006, it's becoz i've never put interest on that matter, even thou my brother who lived for 20 years wth me hella crazy about it (well, i think he's nearly obsessed wth football since he knows every single players in every league, understand their positions, backgrounds, and profile, and follow every recent news behind that wat-so-eva)

well, now, i guess i cannot be too extreme to be anti to anything about football anymore. next tuesday at 6th, my teacher (a field coordinator of Trans TV) from the news anchor proggramme by Ira Koesno and Team dat i've taken since 2 month ago, asked me to do a live report for a world cup 2006, ironically this is the subject that i hardly know, follow nor even understand (while the other students got the easier subject to be live-reported on, mine is very UNFAIR huhu)

Acting in front o camera as a proffesional journalist who is doing a live report for an upcoming soccer world cup in Germany. fiuhh dat's a big challange for me for sure.
now, no complain din... gotta catch some research! wish me luck guys!